SLAWI
– Pelaksanaan program Pencanangan Gebyar Posyandu Tingkat Kabupaten Tegal telah
diresmikan oleh Bupati Tegal, Umi Azizah di Balai desa Harjosari Kidul,
Adiwerna, Rabu (03/08/2022).
Hadir
dalam acara tersebut Wakil Bupati Tegal sekaligus Ketua Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS), Sabilillah Ardie, Dandim 0712 Tegal Letkol Inf
Charlie Lorando Sondakh, dan Forkopimda Kabupaten Tegal.
Ardie
melaporkan bahwa terdapat dua data stunting yang berbeda, Studi Status Gizi
Indonesia (SSGI) menyatakan angka stunting di Kabupaten Tegal mencapai 28
persen, namun dari data Elektonik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat
(E-PPGB) diperoleh angka 12 persen. Sehingga perlu adanya validasi data
stunting di Kabupaten Tegal.
“Agar
langkah kedepan lebih tepat, tidak mungkin kita bekerja dengan dua data. Kegiatan
gebyar posyandu selama satu bulan kedepan diberikan vitamin A, obat cacing,
imunisasi yang tertinggal karena pandemik serta melakukan validasi stunting
degan alat-alat yang standar,” ujar Ardie.
Kegiatan
Gebyar Posyandu periode Agustus 2022 bisa dijadikan media sensus khusus
stunting sehingga metode dan cara pengukurannya harus akurat. Dari kegiatan ini
Pemda Kabupaten Tegal akan memperbaharui data lokus stunting.
“Kita
akan memperbarui data lokus stunting yang sebelumnya sudah kita tetapkan di
trimester pertama kemarin dan menjadi dasar kegiatan intervensi stunting tahun
depan,” ujar Umi.
Sementara
itu, Dinas Kesehatan sebagai leading sector pada intervensi gizi spesifik agar
bisa melakukan penyesuaian pada lokus stunting dan Dinas P3AP2KB sebagai leading
sector TPPS bisa mendorong pengfokuskan sasaran program.
“saya
yakin dengan upaya yang sungguh - sungguh dan dukungan penuh dari semua pihak
agar pelaksanaan Gebyar Posyandu bisa menjangkau 99 persen kelompok sasaran,”
tegas Umi.
Pemda
Kabupaten Tegal menargetkan akhir tahun 2024 angka stunting bisa turun menjadi
24 persen. Stunting bukan hanya penghambatan dalam pertumbuhan secara fisik
tapi juga secara mental dan psikologi.
“Besar
harapan kita untuk mengecilkan angka stunting sekecil-kecil mungkin kalau bisa
dikejar sampai satu digit atau nol koma persen,” harap Ardie.