Slawi - Hujan deras disertai angin
kencang yang mengguyur wilayah Slawi dan sekitarnya hari Kamis (17/1)
kemarin mengakibatkan sejumlah pohon di wilayah perkotaan Slawi tumbang.
Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie yang mendapati informasi melalui
aplikasi Lapor Bupati dengan didampingi sejumlah pejabat dari unsur
Dinas Lingkungan Hidup, Perkimtaru, BPBD dan Camat Slawi meninjau titik
lokasi dan sejumlah tempat lainnya hari Jumat (18/1) pagi tadi.
Ardie, demikian ia biasa disapa
mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi beberapa hari
belakangan ini menjadi kekhawatiran tersendiri kepala daerah. Pasalnya,
selain hujan yang bisa mengakibatkan banjir, juga ada angin kencang yang
bisa merusak sejumlah fasilitas publik, termasuk menumbangkan pohon di
tepi jalan yang mengganggu bahkan membahayakan pengguna jalan. "Untuk
itu, hari ini saya dan ibu bupati berbagi tugas. Saya kebagian meninjau
di kawasan perkotaan Kota Slawi", katanya.
Menurut Ardie, kejadian seperti ini rutin terjadi setiap tahun saat awal musim penghujan atau bahkan di puncak musim hujan. "Kita tahu ada pohon yang tumbang, ada genangan di sejumlah titik, ada pula lampu penerangan jalan umum roboh, juga ada rumah rusak dan sekolah yang rusak akibat puting beliung di Desa Selapura", katanya kepada awak media. Ardie menambahkan, selain mengakibatkan kerugian material karena ada becak dan mobil yang rusak tertimpa pohon, juga ada kerugian lain seperti korban luka ringan yang harus rawat.
"Ahamdulillah tidak ada korban jiwa sampai dengan hari ini, dan mudah-mudahan tidak ada untuk kedepannya nanti", katanya. Saat dilakukan peninjauan, tampak sejumlah aparatur gabungan dari TNI, Polri, Pemda, relawan PMI, petugas PLN dan warga masyarakat bergotong royong membersihkan lokasi, memotong dan mengangkut potongan kayu dari pohon yang tumbang. "Usai kejadian kemarin, sampai mendekati pukul 12 malam tadi, saya memantau masih ada sejumlah petugas dan warga yang juga sedang melakukan pembersihan di sekitaran jalan di kawasan GOR Trisanja.
"Jam 12 malam masih ada penanganan dari kawan-kawan Polsek, Koramil, PMI Pemda dan dari PLN karena ada kabel listrik yg tertimpa pohon", ujarnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban lanjut
Ardie, pihaknya minta kepada warga masyarakat tetap waspada. "Hati-hati
kalau menjumpai angin kencang. Perhatikan situasi di sekitarnya,
upayakan tidak berlindung di bawah pohon yang rentan roboh, termasuk
kabel listrik dan papan reklame. Jauhi itu karena potensi bahayanya
besar", katanya.
Sesampainya di Kantor BPBD Kabupaten
Tegal, Ardie menambahkan, apabila ada warganya dihadapkan pada situasi
darurat, bisa segera melapor ke Lapor Bupati Tegal yang ada di media
sosial maupun langsung ke BPBD. "Disini ada Posko untuk koordinasi
penanganan bencana", ujarnya.
Ditanya soal masalah banjir, Ardie meminta kesadaran warga untuk ikut serta menanggulanginya. "Banjir seperti di Kota Slawi ini adalah masalah bersama, warga juga ikut berkontribusi semisal mereka yang membuang sampahnya ke selokan, ke sungai", katanya.
Untuk itu pihaknya menghimbau agar sampah bisa dikelola mulai dari unit lingkungan terkecil supaya tidak lari ke saluran drainase yang bisa menyumbat dan akhirnya menyebabkan banjir. Ardie juga menyoroti kawasan di bantaran sungai yang banyak berdiri bangunan liar, tidak berizin. "Selain mempersempit penampang sungai karena bangunannya menjorok ke badan sungai atau bahkan menutup permukaan saluran, keberadaan bangunan tersebut menyulitkan dinas atau petugas yang akan melakukan pemeliharaan, seperti pengerukan", tegasnya. Penertiban bangunan di sempadan sungai atau saluran drainase diperlukan untuk memberikan ruang optimal bagi pelimpasan air yang volumenya meningkat di musim penghujan seperti sekarang ini. [Oka]