Bojong - Bertambah luasnya area lahan pertanian khususnya bawang putih di Kabupaten Tegal, membuat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara berbangga hati. Pasalnya, pada tahun 2015 awal mula kerjasama BI dengan Pemkab Tegal, lahan pertanian bawang putih hanya 3.000 meter persegi. Menginjak tahun keempat, lahan pertanian bawang putih meningkat menjadi 240 hektare.
Terkait dengan itu, Mirza menuturkan bahwa salah satu tugas BI diantaranya adalah menjaga dan memelihara kestabilan inflasi. Salah satu upaya menjaga inflasi tersebut yaitu membangun kluster bawang putih di Kabupaten Tegal.
Menurut Mirza, bawang putih merupakan salah satu komoditas yang mempengaruhi laju inflasi. Dengan adanya kluster bawang putih di Kabupaten Tegal, ia berharap dapat mengurangi ketergantungan impor. Pun demikian dapat mensejahterakan taraf hidup petani.
“Ketika kita mengimpor bawang putih dari luar negeri, maka kita perlu devisa. Karena impor itu dibayar dengan valuta asing bukan rupiah,” ujar Mirza, saat acara Peresmian Tugu Bawang Putih di Pertigaan Tuwel, Jumat (5/4) sore.
Dengan adanya tugu bawang putih, Bupati Tegal, Umi Azizah berharap dapat menggugah semangat para petani untuk menanam bawang putih terutama bawang putih lokal. “Hal ini, tentunya akan mengingatkan kita kembali pada masa kejayaan petani bawang putih di wilayah Bojong maupun Bumijawa sebelum tahun 1998,” papar Umi.
Untuk menambah daya tarik tugu tersebut, Umi berencana akan membangun sub terminal bus pada sisi utara tugu. Dengan begitu, wisatawan dapat melihat tugu bawang putih secara jelas serta menikmati hasil produksi bawang putih varietas lokal.
“Kepada masyarakat Kabupaten Tegal khususnya warga Tuwel mari bersama-sama menjaga tugu bawang putih ini agar terhindar dari coretan tangan jahil,” pesannya. [Oka]