Satu dekade terakhir, smartphone semakin berkembang. Brand xiaomi, mengawali gebrakan smartphone murah namun spesifikasi mumpuni. Dari awal kemunculannya xiaomi langsung populer terutama pada kalangan menengah ke bawah. Brand asal China ini memang patut diperhitungkan karena spesifikasi yang ditawarkan bukanlah gimmick belaka namun benar adanya, harga entry level namun spesifikasi mid range bahkan high end. Xiaomi juga menawarkan fitur unik yang sejauh ini hanya dimiliki olehnya yaitu fitur Infra red yang memungkinkan smartphone xiaomi bisa dijadikan remote entah itu TV, AC, Proyektor atau yang lainnya.
Beberapa tahun xiaomi berhasil merajai pasar entry level, ini membuat brand lain merasa “gerah” dengan kondisi tersebut. Brand-brand lain mulai mengikuti jejak xiaomi dengan membuat smartphone entry level seperti Samsung, Oppo dengan sub brand-nya realme, Asus, bahkan Apple sempat membuat smartphone entry level untuk bersaing bersama mereka. Dengan bergabungnya brand lain dalam meramaikan smartphone entry level sampai sekarang ada ratusan tipe smartphone dengan tiap tahun masing-masing brand bisa mengeluarkan 2-3 tipe smartphone. Banyak brand ikut dalam persaingan smartphone entry level namun juga harus mengorbankan dari sisi lainnya seperti kualitas material yang diturunkan.
Sebagian konsumen mungkin akan merasa senang dengan bertambahnya pilihan namun sebagian pasti akan merasa pusing dengan begitu banyak pilihan. Tiap tipe yang dikeluarkan pun spesifikasi hanya berbeda tipis dengan tipe yang lain dengan brand yang sama atau brand lain. Tipe smartphone penerus juga memiliki spesifikasi yang mirip dengan pendahulunya hanya beda penampilan atau warna hal ini juga bisa membuat konsumen berpikir ulang untuk membeli smartphone dengan tipe yang sekarang dengan pemikiran mungkin penerusnya akan lebih bagus dari segi tampilan atau spesifikasi.
Bukan hanya bersaing dari segi spesifikasi, namun juga bersaing dari sisi harga. Sekarang kita bisa membeli smartphone canggih hanya merogoh kocek sekitar 1,5 jutaan, dengan menambah 200-300 ribu kita bisa mendapatkan tipe yang lebih bagus. Konsumen semakin dibingungkan dengan persaingan harga yang begitu ketat, terasa sayang jika membeli smartphone dengan harga “nanggung”.
Persaingan smartphone murah terus semakin memanas dengan menawarkan berbagai fitur unggulan untuk menunjang kebutuhan konsumen. Beberapa fitur yang sangat menonjol adalah kapasitas baterai yang semakin meningkat, dari awalnya kapasitas baterai hanya sekitar 900 mAh sekarang baterai smartphone bisa mencapai 5000 mAh. Kapasitas baterai yang begitu besar bisa memenuhi kebutuhan konsumen dari pagi sampai malam tergantung pemakaian tentunya.
Fitur selanjutnya adalah kapasitas RAM yang semakin meningkat. Kebutuhan multitasking yang semakin meningkat, menuntun brand meningkatkan kapasitas RAM pada produk mereka. Sebenarnya kapasitas RAM bukanlah masalah utama untuk menunjang multitasking namun manajemen RAM adalah solusi utamanya. Sebagai contoh Iphone memiliki manajemen RAM yang amat bagus, mungkin sebagian dari kita berpikir Iphone 11 sangatlah mahal karena hanya mendapatkan RAM 4GB jika dibandingkan brand lain kita bisa mendapatkan kapasitas RAM 6GB-12GB. Iphone tidak menjual smartphone dengan kapasitas RAM besar bukanlah tanpa alasan karena mereka memiliki teknologi yang tidak dijual oleh brand lain dan mereka menjual itu.
Kapasitas storage juga menjadi fitur utama untuk mempromosikan produk mereka. Dulu mungkin kita sangat akrab dengan memori eksternal seperti microSD namun sekarang kita tidak begitu membutuhkannya karena sekarang kapasitas storage sudah mencukupi kebutuhan kita. Satu tipe smartphone bisa mengeluarkan beberapa kapasitas storage yang berbeda mulai dari 16GB, 32GB, 64GB sampai 1288GB. Smartphone dengan kapasitas storage 128GB yang dulu harganya mencapai belasan juta sekarang bisa didapatkan hanya dengan harga 3 jutaan.
Tak henti sampai di situ, dengan maraknya game mobile brand smartphone pun mulai mengeluarkan produk dengan spesifikasi gaming dengan fitur dan aksesoris tambahan yang membuat para gamer dimanjakan. Brand-brand tersebut adalah Xiaomi Black Shark, Asus ROG Phone, Razer Phone, Nubia RedMagic, Lenovo Legion, dan yang lainnya. Fitur yang ditawarkan pun beragam mulai dari layar dengan refresh rate tinggi, baterai kapasitas tinggi, sampai pendingin tambahan.
Smartphone gaming memang menawarkan spesifikasi, desain dan fitur yang sangat menggiurkan namun apakah dengan harga yang begitu mahal smartphone gaming layak untuk dibeli mengingat ada brand lain yang menawarkan spesifikasi yang hampir mirip namun harga jauh berbeda. Hal ini sempat menggemparkan dengan kehadiran smartphone “Flagship Killer” yaitu smartphone dengan spesifikasi high end namun harga sangat terjangkau.
Banyaknya varian smartphone apakah akan membuat kita senang dengan banyaknya pilihan ataukah akan membuat kita semakin bingung? Semua itu kembali kepada kebutuhan dan budget selanjutnya tinggal masalah selera entah itu dari sisi desain, fitur ataukah software / OS. Konsumen diharapkan untuk tidak bingung dengan banyaknya pilihan karena sebenarnya mereka mengeluarkan smartphone dengan spesifikasi yang mirip hanya beda tipis saja.