SLAWI – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal mengadakan Statistic Coaching Clinic (SCC) putaran kesembilan dengan mengundang Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tegal untuk menggali data terkait arsip dan perpustakaan (Selasa, 01/09/2020).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Tobiin, SE, Selaku Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal. “Salah satu tugas Dinas Kominfo sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2019 tentang Satu Data adalah melakukan pendampingan kepada OPD untuk mendorong pengelolaan data agar sesuai standar data menuju satu data indonesia” ungkap Tobiin. Beliau juga menyampaikan bahwa data harus memiliki elemen data atau meta data yang jelas agar data tersebut dapat memiliki nilai informasi, sehingga jika sewaktu-waktu data tersebut akan digunakan sebagai salah satu bahan untuk mendukung pengambilan kebijakan.
Dalam kegiatan SCC ini, Dinas Kominfo juga bekerja sama dengan BPS Kabupaten Tegal untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada OPD terkait bagaimana pengumpulan data, penyusunan data hinga penyajian data yang baik dan ideal. Sodikin, SST dari BPS Kabupaten Tegal menyampaikan materi tentang Good Practice Kompilasi Data Statistik Sektoral.
“Dari kegiatan ini juga diharapkan OPD dapat lebih perhatian lagi terhadap data-data yang ada terkait tugas dan fungsi OPD tersebut, karena kedepan data-data tersebut berpotensi untuk dijadikan rujukan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan kedepan” ujar Luki Setiyani, selaku Kepala Bidang Data Statistik dan Persandian.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Tegal sudah memiliki website dan aplikasi pendukung yaitu INLISLite terkait manajemen perpustakaan yang didapatkan dari Perpustakaan Nasional yang bersifat open source dan berbasis web sehingga bagi Pemerintah Daerah yang belum memiliki aplikasi ini dapat berkoordinasi dengan Perpustakaan Nasional untuk dilakukan instalasi. Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Kabupaten Tegal juga sudah melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis ke perpustakaan sekolah yang ada dikabupaten Tegal untuk dapat melakukan instalasi INLISLite, namun baru perpustakaan SMP N 1 Slawi yang menggunakan aplikasi INLISLite tersebut.
Perwakilan dari Bidang Kearsipan menyampaikan bahwa selama ini pengelolaan manajemen arsip masih manual belum menggunakan aplikasi atau sistem informasi. Sehingga, proses manajemen arsip masih belum optimal dalam pencatatan dan dokumentasi arsip baik arsip yang aktif dan arsip yang tidak aktif. (MR)