Slawi - Memasuki era industri 4.0 sekarang ini, menurut Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie, koperasi memiliki tantangan tersendiri. Tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semata, namun menyangkut persoalan mindset dan perubahan dalam sistem tata kelola.
Begitupun dengan insan koperasi yang harus memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya. Untuk itu, sudah saatnya memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail on-line dan pengembangan aplikasi lainnya.
"Dengan begitu gerakan koperasi harus merangkul generasi milenial, yang saat ini jumlah mereka telah mencapai sepertiga dari totalitas penduduk Indonesia," kata Ardie saat acara Tasyakuran Hari Koperasi Nasional ke-72 di Dekopinda Tegal, Rabu (31/7) pagi.
Ardie yang membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI itu juga mengatakan, melalui gerakan koperasi harapannya Indonesia mampu menjawab tantangan zaman dan bersaing dengan pelaku ekonomi lainnya. "Mari kita kobarkan semangat dengan menjadikan koperasi sebagai kekuatan bersama untuk memajukan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ungkap Ardie.
Ia melanjutkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM selama lima tahun ini telah melaksanakan reformasi total koperasi, diantaranya reorientasi, rehabilitasi dan pengembangan. Reorientasi adalah merubah mindset dari orientasi pada jumlah kuantitas menjadi mutu atau kualitas, sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi.
Rehabilitasi sendiri adalah penguatan sistem database koperasi, sehingga hanya koperasi yang benar-benar terdata saja. Sementara pengembangan adalah meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh.
Pada acara tasyakuran Hari Koperasi Nasional yang bertemakan "Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0" ini, juga diadakan penyerahan piagam penghargaan bagi koperasi berprestasi tingkat Kabupaten Tegal. Juara pertama diraih oleh KPRI Bhakti Husada Slawi, juara dua KPRI Seneng Rukun Kramat dan juara tiga Primkop Kartika Dewa Ratna.