Slawi-
Tim Gugus Tugas
percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Tegal menyelenggarakan Pres Conference terkait
Program dan kebijakan pemerintah daerah dalam penanganan pandemi Covid 19 kamis
14 Mei 2020 pukul 09.30 wib di Posko Gugus Tugas Kabupaten Tegal jln dr.
Soetomo no. 1 Slawi .
Konferensi Pers diselenggarakan secara Live streaming dan
dihadiri oleh Wakil Ketua I Gugus Tugas Sabiliah Ardie, Sekretaris
Gugus Tugas Zainal Jasmin, Kadinkes Kesehatan Selaku Koordinator Gugus Tugas,
Kasatpol PP, Kadis Kominfo dan Pejabat Struktural diskominfo serta Awak media
baik Cetak maupun online.
Dalam
kesempatan itu Wakil Ketua I Gugus Tugas
Sabilillah Ardie, menyampaikan terima kasih pada semua yang hadir, pres
conference ini merupakan penambahan pres rilis yang biasa dilakukan oleh juru
bicara Gugus Tugas dr. Joko Wantoro khusus terkait teknis kesehatanya, sedangkan
pres conference ini terkait program dan kebijakan pemerintah daerah dalam
menghadapai Covid 19 ini,
Disamping itu
pula kata Ardie perlu kita sadari dari Berita, pemantauan artikel yang ada
untuk wabah virus Covid 19 sepertinya tidak akan berakhir secara cepat, tetapi
kita tetap akan berusaha yang terbaik dan berdoa agar pandemic Covid 19 ini
selesai pada bulan Juni 2020, tapi kita ketahui dua hari yang lalu dicina
dilakukan Lockdown yang kedua karena setelah Lockdown dulu yang pertama ada
rilis perenggangan lockdown dan pelepasan terjadi kasus Covid 19 lagi.
Alkhamdulillah
di Kabupaten Tegal untuk jumlah orang yang positif belum mencapai level ratusan
tetapi kita perlu mewaspadaiinya. Ardie minta pada Kadinkes selaku Koordinator
Pencegahan di Gugus Tugas untuk menyampaikan upaya-upaya yang telah dilakukan
dalam penanganan dan pencegahan pandemi Virus Corona.
Sambung Ardie
Pemkab Tegal secara resmi telah melakukan upaya yang terbaik, gugus tugas
sebelum rame tentang APD dan rapid Tes ,
pemkab Tegal melalui dinas Kesehatan sudah mengantisipasi dengan membeli beberapa
alat Repid Tes, sehingga Pemkab sampai saat ini tidak pernah kekurangan, namun
seperti kita bisa sadari bahwa kita masih perlu meningkatkan kedisiplinan
sehingga kedepan pemkab sedang merumuskan peraturan mewajibkan pakai Masker,
Namun peraturan ini bukan cma mewajibkan pakai masker saja tapi mengatur kedisiplinan
Physical distancing.
Menurut Ardie
dari sifat kita ini yang masih memerlukan peningkatan kedisiplinan ada kekhawatiran karena tidak
semua yang mendapati Virus Covid 19 ini menunjukan gejala tetapi bisa menjadi
pembawa virus pada orang lain.
Pemkab Tegal
telah melakukan upaya pergesseran/refocusing Anggaran untuk focus
pada percepatan dan penaganan Covid 19 ini, Bupati sudah mengeluarkan surat
Edaran untuk menghentikan semua kegiatan APBD 2020, harus dilakukan refocusing
yang kemaren belum mencapai target, dan ini pasti akan berdampak pada kegiatan
yang lain seperti Infrastruktur karena harus difokuskan penanganan Covid 19
.ujarnya.
Ia
menambahkan masyarakat perlu memahami bahwa pemerintah memiliki keterbatasan dalam melakukan pemeberian
bantuan sosial , apabila ini diteruskan sampai akhir tahun maka akan terjadi defisit
yang sangat besar dan yang mengkhawatirkan apabila defisitnya terlalu besar
maka ada kegiatan kesehatan yang tidak kebayar dan tentunya itu akan menjadi
masalah.
Ardie
mengharap bantuan Media, bidang Humas, ormas dan Lembaga kemasyarakatan yang
ada dikabupaten Tegal untuk mengajak seluruh lapisan Masyarakat saling bahu membahu membantu dalam segi
finansial, jangan sampai ada tetangga yang kelaparan .Ia juga berharap pada
dinas-dinas yang melakukan perencanaan kegiatan bansos yang teknisnya ada di
Dinsos untuk pendataan supaya lebih dirapikan lagi. Karena yang terjadi banyak
warga masyarakat yang mestinya Berhak mendapatkan bantuan tetapi tidak
menerima. Ini terjadi juga di daerah lainya. menurut Ardie ini sesuatu hal yang
dapat diperbaiki.dan datanya agar dikomunikasikan pada kepala desa dan camat
agar datanya bisa dikompilasi ditingkat Kabupaten. Dan untuk urusan data pasti
membutuhkan partisipasi masyarakat karena keterbatasan pemkab dalam mengahadapi
situasi yang seperti ini tidak bisa leluasa dating kedesa-desa karena harus
mengikuti Protokol kesehatan sehingga untuk laporan data penerima bansos itu
akan membutuhkan masukan dari masyarakat.
Sedangkan
untuk data penerima bansos sudah
tersedia online oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah silahkan di buka Link : http://ddt.dinsos.provjateng.go.id
atau cari di goegle ddt. Prov jateng itu bisa dicek sendiri denagncara masukan
NIK dan KK, Klo ada daftar nama Penerima Bantuan Sosial dalam Website berarti
pasti Mendapatkan. Itu semua usaha-usaha yang yang dialkukan oleh Pemkab Tegal
yang masih membutuhkan partisipasi masyarakat, Ardie juga mengajak masyarakat
untuk tidak kecil hati dan pesimis, karena kita mesti perhatikan dalam terjadi
masalah ekonomi di dunia itu selalu ada kesempatan untuk kita untuk melakukan
akselerasi baik level daerah maupun nasional yang kemudian mendatangkan manfaat di masa depan.
Ardie ajak kita berdoa selalu agar Wabah Covid 19 segera berakhir dan kita bisa
beraktifitas seperti biasanya, “ujarnya”
Kemudian
Koordinator Gugus Tugas dr. Hendadi Setiaji menyampaikan bahwa untuk situasi
dan kondisi Kabupaten Tegal tetap harus waspada walopun trendnya mulai landai kita tetep waspada, karena angka di nasional
itu sangat fluktuatif bahkan kemaren tanggal 13 mei 2020 tertinggi yang positif
sampai tembus angka 600 orang lebih ini berarti suatu keadaan yang patut kita
waspadai. Untuk Kabupaten Tegal Yang Conferm positif itu adalah 16 orang ,dan dari
16 orang itu tersebar di tujuh kecamatan yakni kecamatan Dukuh turi, kramat,
Tanlang, Tarub, Slawi, Warureja dan Pagerbarang.
Sambung
Hendadi ke 16 pasien Positif itu sudah ditressing terkait sumber penularanya
darimana kemudian setelah ditresing kontak eratnya di repid Tes yang bertujuan
untuk diketahui penularanya sampai kemana aza dan itu merupakan alur yang harus
ditempuh, jadi tresing itu merupakan senjata utama untuk mengetahui sumber
penularan dan sudah menular kemana saja ,
dan ini sudah dilakukan oleh Gugus Tugas mulaidari Covid pertama yang ditemukan
diwilayah kecamatan Dukuhturi dan dilakukan tresing disitu. Kemudian ditemukan
6 kontak eratnya, dan sudah lakukan
repid Tes hasilnya Negatif. Tresing ini juga
dilakukan pada ke 16 orang yang Positif.
Dari 16 orang
yang positif, 12 orang merupakan impor dari Jakarta , kemudian ada yang
tertular tiga orang dari yang menderita ,ada yang tertular Covid ke tiga ada
juga yang tertular Covid kelima,., satu orang dari bali, yang 3 orang tertular
dari penderita yang dari Jakarta dan semuanya sudah ditresing.. yang perlu
diwaspadai adalah kemungkinan orang yang membawa virus Covid 19 tapi tidak ada
gejala namanya carier, 80% penderita Covid 19 itu tanpa gejala dan yang carier
ini justru yang paling bahaya, klo yang positif sakit itu sudah jelas diisolasi dirawat dan diobati, tpi yang carier
ini kemana-mana membawa Virus. dan yang berbahaya menularkan pada orang yang sehat dan orang itu jatuh sakit, biasanya terjadi pada orang
tua, orang dengan penyakit penyerta, seperti jantung, Ginjal,diabet otomatis
daya tahan tubuhnya turun karena penyakit penyerta itu, kemudian klo menular
pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum sempurna dan dari Dinas kesehatan
siap untuk mengamankan itu. Ujarnya.
Ia
menambahkan bahwa melandainya ini salah satunya adalah ada pengetatan arus
mudik dari Jakarta ke Tegal dan kabupaten Yang lain dan itu sangat berpengaruh,
karena dari 12 orang ini ada yang pernah kejakarta untuk berobat, ada yang
kejakarta karena anaknya ada disana, ada yang kejakarta karena bisnis, semuanya
ada riwayat ke jakarta, dan ada sebuah
riwayat sebuah keluarga ibunya
itu sakit bukan covid dan meninggal ,
karena sakit anaknya pulang dari Jakarta dan selesai acara 7 hari balik ke
Jakarta lagi seminggu kemudian bapaknya usia 73 tahun sakit, pilek, batuk dan
panas, dirawat sebagai PDP disalah satu rumah sakit dan ternyata Tes Covidnya
Positif karena sudah tua dan dirawat hamper 2 minggu akhirnya tidak tertolong dan
meninggal dunia.
Pengalaman
inilah kadinkes mohon dengan sangat pada masyarakat kabupaten Tegal untuk tidak
mudik dulu, karena dikhawatirkan membawa
Virus Covid 19, kejadian ini cukup memprihatinkan dari 16 orang itu yang
meninggal 3 orang dan yang sudah dinyatakan sembuh 10 orang dan yang masih
dirawat 3 orang ini nunggu hasil swab, dan tiga pasien ini secara umum
kondisinya baik dan klo hasil swabnya nanti negative ketiga pasien itu boleh
pulang. Terang Hendadi.
Kemudian yang
tiga orang meninggal dunia itu punya penyakit bawaan , ada yang darah tinggi,
ada yang penyakit jantung, dan ada yang gagal ginjal,
Sambung
Hendadi bahwa dari dinas kesehatan telah mendapatkan informasi 17 orang warga
Kabupaten Tegal Klaster Ijtima Gowa
semuanya sudah dilacak kontak
eratnya, mentresing dan melakukan repid Tes bahkan dari tujuh belas orang
klaster Ijtima Gowa di tresing semua,
dan dari 17 orang itu repid Tes pertama negative, tapi rapid tes harus
dilakukan dua kali dalam interval waktu
7 hari itu bertujuan untuk mengetahui seseorang sudah memiliki anti body
atau tidak, dari 17 orang ini 3 orang
positif rapid tesnya, perlu masyarakat ketahui rapid tes positif ini bukan
berarti Covid 19 sebenarnya bahaya yang benar itu Reaktif jadi dari hasil Rapid
itu hasilnya reaktif. Untuk diagnosa pastinya harus di PCR dan hasil swabnya di
bawa ke semarang, dari yang 3 orang itu semuanya negatif, jadi yang ijtima Gowa
setelah ditresing, rapid Tes, semuanya negatif.
Hendadi minta
tetap harus waspada ada pergerakan masyarakat yang masih berusaha mudik dengan
lewat jalur tikus kemudian lewat Trevel gelap dll. Hendadi apresiasi desa dan
kecamatan yang sudah pro aktif luar biasa ini merupakan kerjasama yang baik antara
kabupaten, kecamatan dan desa, dan desa ini responya cukup bagus ada satgas
Covid 19 di desa, kemudian ada tempat
isolasi, kejadian di penusupan kecamatan
panglkah ada pabrik kecap yang punya itu
ternyata Covid 19 dan selama positif itu dia ke pabrik dan punya karyawan 35
orang,kemudian Dinkes mentresing ke 35 orang dan merapid test kemudian dilakukan isolasi di desa, 35 orang karyawan itu
dilakukan rapid test 2 kali dan hasilnya negative semua . Peran desa dalm hal
ini sungguh luar biasa sangat diperlukan karena dengan peran desa itu bisa melokalisir dan mengkarantina, mengawasi
isolasi itu sungguh langkah langkah luar biasa dan itu salah upaya untuk mengunci
penyebaran Covid 19, dan tidak kalah
penting selain tadi peran masyarakat sangat diperlukan dalam kedisplinan
, untuk jaga jarak pakai masker, dan
sesering mungkin cuci tangan pakai sabun/Handsanitizer itu langlah yang sederhana tapi manfaanya luar
biasa .
Lanjut Hendadi pakai masker cara efektif untuk
mencegah penularan . karena dengan yang carier pakai masker , dan orang yang tidak membawa Virus pakai masker itu bisa
menekan penularan hampir 70%. Inilah yang kemudian pemkab Tegal dalam hal ini
dari mencanangkan memberi masker dengan program 1 juta masker dan sudah dibagi
ke semua desa secara proporsional sesuai dengan jumlah pendudunya, juga dipasar pasar, dipuskesmas, dirumah
sakit dengan kerjasa satpol pendistribusianya selalu bergerak ada kerumunan
tanpa masker diberi kita beri masker, pasarpun juga lakukan itu penjual dan pembeli
diberi masker ,dan itu kita rasakan bersama hasilnya dalam menekan resiko
penularan pandemic Covid 19.( Ew ).