SLAWI
– Pemkab Tegal melalui Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tegal menggelar Workshop Pembuatan
Media Kampanye Pencegahan Stunting Bagi Remaja guna mendukung peran remaja
dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten.
Kegiatan
yang diselenggerakan bekerja sama dengan Tanoto Foundation ini berlangsung dari
tanggal 20 - 21 Maret 2024, bertempat di Ruang Rapat DP3AP2KB Kabupaten Tegal.
Workshop
diikuti oleh 58 peserta dari 18 Kecamatan yang mewakili unsur Forum Generasi
Berencana (GENRE), Posyandu Remaja, Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R),
IPPNU dan Ikatan Pelajar Muhamadiyah (IPM) Kabupaten Tegal.
Kepala
Dinas DP3AP2KB Khofifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa angka prevalensi
stunting Kabupaten Tegal pada tahun 2022 sebesar 22,3% turun 5,7% dari angka
28% di tahun 2021. Tahun 2023 masih menunggu hasil survey kesehatan indonesia
(SKI) dari Kementerian Kesehatan.
“Kita
berharap hasil angka stunting dapat turun sesuai target di angka 16%,” kata
Khofifah.
Lebih
lanjut, Khofifah juga menjelaskan bahwa dalam Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2023 tentang Strategi Perubahan Perilaku
Dalam Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023-2026 terdapat enam kata kunci
yang harus disosialisasikan.
Kemudian, enam kata kunci tersebut antara
lain, pertama, ibu hamil dan remaja mengosumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Kedua,
ibu hamil mengikuti kelas ibu minimal empat kali untuk edukasi gizi dan
konseling.
Ketiga, ibu dan pengasuh menerapkan praktek
Pemberian Makanan pada Bayi dan Anak (PMBA) sesuai anjuran. Keempat, ibu atau
pengasuh membawa anak ke Posyandu untuk pemantauan tumbuh kembangnya.
Kelima, ibu, anak, dan anggota keluarga
lainnya menerapkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan air mengalir. Keenam,
ibu, anak dan anggota keluarga lainnya menggunakan jamban sehat.
Seiring dengan itu, untuk
mempercepat angka penurunan stunting, DP3AP2KB mengajak para remaja untuk
menjadi bagian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten Tegal.
“Saya
minta kepada remaja-remaja Kabupaten Tegal dapat ikut andil memberikan edukasi
kepada warga di lingkungan tempat tinggal masing-masing untuk membudayakan enam
kata kunci perubahan perilku,” ujarnya.
Adapun
untuk menunjang perannya, para remaja tersebut dibekali materi berupa
pencegahan dan penanganan stunting, kampanye perubahan perilaku pencegahan
stunting di masyarakat, penyampaian enam pesan kunci pencegahan stunting, macam-macam
media kampanye, tahapan membuat media kampanye dan sharing pengalaman pembuatan
video untuk media sosial.