Slawi - Pemerintah Kabupaten Tegal serius membentuk kembali branding Tegal sebagai Jepangnya Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tegal Umi Azizah saat menerima audiensi dari perwakilan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Ruang Kerja Bupati, Kamis (14/11) sore. Pasalnya, perusahaan ini akan menggandeng Pemkab Tegal dalam pengembangan ekosistem industri.
Pengembangan ekosistem industri ini, nantinya akan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal yang akan menjadi salah satu supplier sparepart Toyota. Bupati Tegal berharap pengembangan ekosistem industri yang memanfaatkan LIK Takaru ini dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tegal sejalan dengan visi misi Umi-Ardie tahun 2019-2014.
"Saya ingin pengembangan ini secepatnya diimplementasikan. Syukur-syukur tidak lebih dari dua tahun dimulai dari sekarang," imbaunya.
Salah satu perwakilan dari Toyota Dany menyampaikan bahwa dalam pengembangan ekosistem industri juga melibatkan YPTI Yogyakarta, Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI), Asosiasi Industri Mesin Perkakas Indonesia (ASIMPI), Metindo Era Sakti, Trimitra Marganda Unggul.
"Masing-masing mempunyai peran tersendiri, seperti YPTI dan ATMI dapat mensinergikan ke beberapa sekolah menengah maupun perguruan tinggi atau politeknik dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas," tuturnya.
Lebih lanjut, IKM logam adalah bagian dari ekosistem itu tersendiri. Karena IKM tersebut akan memproduksi sparepart yang digunakan Toyota dalam membuat mobil. "Tegal akan menjadi salah satu supplier Toyota. Namun dalam memproduksi, setiap IKM perlu pendampingan. Maka dari itu kita menggandeng beberapa perusahaan yang ahli dibidangnya. Karena untuk menghasilkan produksi yang bagus perlu adanya pendampingan," kata Dany.
Sementara itu, Kabid Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka (Ilmeta) Dinas Perinaker Kabupaten Teg Irsyad mengungkap perkembangan pengembangan ekosistem industri sampai saat ini sudah pada tahap roadmap atau pemetaan. Menurut Irsyad, mewujudkan sebuah ekosistem industri otomotif diperlukannya sinergi berbagai elemen pendukung.
"Baik itu aspek pengembangan sumber daya manusia yang melibatkan civitas akademika di Tegal maupun melalui training centre, production system, maintenance tooling, laboratorium, business centre, material centre. Nantinya semua akan dapat terintegrasi dalam satu ekosistem dengan tujuan akhir membawa IKM logam Kabupaten Tegal sebagai bagian dalam rantai pasok komponen otomotif, khususnya komponen kendaraan Toyota," jelasnya. (OI)