Tarub - Budidaya buah-buahan atau sayuran tak melulu memerlukan lahan yang luas. Lahan yang sempit pun, dapat disulap menjadi tempat budidaya anggur merah. Salah satu petani yang memanfaatkan lahan sempit untuk budidaya anggur merah terdapat di Desa Mangunsaren Kecamatan Tarub. Dengan modal lahan 6 meter, petani anggur sekaligus Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL TanKP bernama Wahud mampu menghasilkan 45 - 70 kilogram anggur merah dalam satu pohon.
"Dilahan 6 meter itu saya menanam dua pohon anggur merah, hasilnya pun sangat memuaskan. Karena dalam waktu setahun dapat dipanen 2 kali. Sekilo saya jual dengan harga Rp 25 ribu," kata Wahud usai panen anggur merah bersama Bupati Tegal Umi Azizah dan Kepala Dinas TanKP Khofifah, di halaman rumahnya di Desa Mangunsaren, Tarub, Selasa (3/9) pagi.
Menurut Umi, selain mempercantik halaman atau lahan yang kosong. Budidaya anggur juga memiliki nilai tambah tersendiri, dari mengubah halaman menjadi rindang sampai terpenuhinya kebutuhan oksigen hingga menambah penghasilan.
"Mata kita juga terhibur dengan banyaknya anggur yang bergelantungan. Selain dijual juga dapat memenuhi konsumsi kebutuhan buah-buahan sehari-hari," kata Umi.
Dengan hasil anggur yang melimpah, Umi berharap masyarakat Kabupaten Tegal mampu meniru cara Pak Wahud memanfaatkan lahan sempit untuk budidaya anggur. "Saya sangat berharap langkah ini ditiru oleh seluruh masyarakat Kabupaten Tegal. Selain ditanami anggur, lahan sempit juga bisa ditanam sayuran seperti daun bawang kucai yang bisa dimanfaatkan untuk mendoan," pungkasnya.