Perkembangan teknologi
informasi telah merambah ke seluruh sektor usaha, termasuk sektor keuangan. Hal
ini dibuktikan dengan munculnya dan berkembangnya teknologi keuangan atau yang
dikenal dengan Fintech. Fintech menggambarkan semua jenis teknologi baru yang
memungkinkan atau meningkatkan penyediaan layanan keuangan
Fintech menawarkan
banyak manfaat bagi penggunanya, seperti kemudahan, kecepatan pemrosesan, dan
kenyamanan. Maka tidak heran jika produk keuangan berbasis teknologi digital
dapat menyebar dengan cepat di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia.
Namun selain memberikan keuntungan, perlu Anda ketahui bahwa Fintech juga
memberikan potensi risiko seperti peretasan akun pribadi, pencurian data,
penipuan bahkan pencurian uang. Nah, untuk dapat menggunakan produk dan layanan
Fintech secara efektif tentunya diperlukan budaya yang disebut dengan
kecerdasan keuangan digital.
Timbulnya keuntungan dan resiko yang ditimbulkan pada berkembangnya fintech pasti berimbas pada seluruh aspek masyarakat tak terkecuali Generasi Z.
Grafik Data
Kependudukan Kelompok Umur per Tahun 2020 yang Didominasi oleh Gen Z
Sumber : data.goodstats.id
Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data statistik yang
mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia menurut kelompok umur. Data tersebut
merupakan hasil publikasi sensus penduduk tahun 2020. Data-data tersebut
memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai struktur generasi masa depan
di Indonesia. Dalam data yang dipublikasikan, Generasi Z, yang lahir antara
tahun 1997 dan 2012, menguasai sekitar 74,93 juta orang, atau 27,94% populasi.
Generasi ini masih muda, dalam masa pertumbuhan. Pemerintahan ini menawarkan
harapan untuk kemajuan dan perubahan di masa depan.
Dari uji yang telah dilakukan oleh Rita Rahayu pada tahun 2022, tingkat
literasi keuangan digital generasi Z di Indonesia masih cukup rendah,
sebagaimana pada rata-rata skor 3,32
Dari sekian banyak produk
keuangan digital yang ditawarkan oleh perusahaan Fintech, hanya produk
pembayaran digital yang dipahami dan digunakan dengan baik oleh Generasi Z di
Indonesia, sementara masih banyak masyarakat yang belum memahami dan
menggunakan produk keuangan seperti pengelolaan uang digital, investasi
digital, atau mata uang digital. Hal ini dapat memberi insight bagi mereka yang
bekerja di bidang teknologi keuangan atau Fintech untuk menciptakan dan
menyediakan produk keuangan digital yang menarik, terutama untuk produk
manajemen aset, investasi, dan keuangan, guna mendorong Generasi Z
menggunakannya.
Hasil ini tentunya dijadikan pertimbangan pemerintah dalam penyusunan
kebijakan dalam mendorong tingkat literasi keuangan digital masyarakat di
Indonesia terutama bagi generasi Z. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Tegal telah melaksanakan berbagai pelatihan seperti Bimtek INCAKAP, sosialisasi
di media sosial Dinas Kominfo Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Bank Indonesia
serta stakeholder lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Rahayu, R. (2022) ‘Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Literasi Keuangan Digital: Studi pada Generasi Z di
Indonesia’, Reviu Akuntansi dan Bisnis Indonesia, 6(1), pp. 74–87.
Available at: https://doi.org/10.18196/rabin.v6i1.14268.