Launching Pembayaran Retribusi Masuk Guci Secara Nontunai Menggunakan QRIS


Oleh LS, 16 March 2021
Sumber: tegalkab.go.id

Launching Pembayaran Retribusi Masuk Guci Secara Nontunai Menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) berlangsung hari Senin, 15 Maret 2021 pukul 13.30 di Objek Wisata Guci. Sistem pembayaran ini diterapkan untuk merespon perkembangan ekonomi digital yang pesat. Dengan adanya QRIS, semua pembayaran QR dapat dilakukan dari berbagai aplikasi hanya dengan menggunakan 1 QR Code. 

Acara ini dihadiri oleh Bupati Tegal Umi Azizah dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal Muhammad Taufik Amrozy. Hadir pula secara virtual melalui zoom meeting Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah Pribadi Santoso.

Dalam sambutannya, Taufik menjelaskan bahwa QRIS mengusung semangat unggul (Universal, Gampang, Untung dan Langsung). Ia menyebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi masyarakat dan merchant ketika menggunaan QRIS. Diantaranya pembayaran yang kekinian, pengeluaran tercatat secara rutin, serta pembayaran dapat dilakukan dengan aman, cepat, nyaman, efisien, dan higienis. Metode pembayaran ini dinilainya sangat tepat diterapkan dalam kondisi pandemi karena tanpa sentuhan, sehingga dapat mengurangi potensi penularan Covid-19.

“Berdasarkan data posisi 31 Desember 2020 jumlah merchant QRIS di Indoneisa mencapai 5,78 juta merchant. Dan di tahun 2021 ini  kami, Bank Indonesia sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran, menargetkan 12 juta merchant yang mencakup baik itu merchant-merchant dari usaha menengah, kecil, maupun mikro,” ungkap Taufik.

Untuk mendukung perncapaian target 12 juta QRIS pada tahun ini, dikatakannya, kantor perwakilan BI Tegal telah berkoordinasi dengan penyelenggara jasa sistem pembayaran baik Bank maupun non-Bank serta Pemerintah Daerah untuk memperluas QRIS di berbagai tempat, salah satunya destinasi wisata seperti Guci ini.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah menjelaskan bahwa dengan diterapkannya sistem pembayaran elektronik dan pengunaan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS), maka akurasi pencatatan pendapatan asli daerah dari retribusi tiket masuk taman wisata alam guci akan terpantau dan tercatat secara realtime.

“QRIS yang mampu mendeteksi seluruh aplikasi pembayaran uang elektronik atau e-money dari bank maupun non-Bank yang sudah berizin dari BI seperti Gopay, Shopeepay, OVO, LinkAja, Sakuku, Dana, Doku, Isaku dan sebagainya menjadikan proses transaksi lebih mudah, lebih cepat serta terjaga keamanannya,” papar Umi terkait aplikasi pembayaran e-money yang bisa digunakan untuk transaksi pembayaran retribusi objek wisata Guci. 

Secara virtual, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut memberikan sambutannya. Menurut Ganjar, dengan QRIS ini ada credit profile yang bisa dilihat, baik profile UMKM maupun profile pengunjung. Dia berharap dari Guci ini akan dijadikan contoh. Dan dengan bantuan data dari Bank Indonesia, serta dengan Artificial Intelligence nantinya bisa diproyeksikan untuk memantau jumlah pengunjung, profil pengunjung, apa saja yang dibelanjakan, rata-rata pengeluarannya, dan dibuat quisioner untuk para pengunjung.

“Mudah-mudahan QRIS ini akan membantu pariwisata di Guci dan di tempat-tempat lain sehinga makin menginspirasi. Dengan peralatan ini makin praktis, data terekam dengan baik,” pungkas Ganjar.