Keamanan Informasi Menjadi Kebutuhan Penting pada Era Digitalisasi


Oleh PbS, 20 June 2019
Sumber: tegalkab.go.id

SLAWI – Bertempat di Ruang Rapat Gedung Candra Kirana Sekretariat Daerah Kabupaten Tegal, diselenggarakan “Sosialiasi Keamanan Informasi “Dinas Kominfo Kabupaten Tegal. Sosialisasi ini diikuti seluruh OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal, Kamis (20/06)


Hadir dalam acara tersebut Asisten Administrasi Umum yang mewakili Bupati Tegal, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala OPD dan pejabat struktural maupun staf perwakilan dari semua OPD di Kabupaten Tegal.


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto, S.Sos.,MT. sekaligus Ketua Pelaksana melaporkan bahwa kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang demikian pesat selain memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi, juga membuka celah kerawanan atau kebocoran informasi. Untuk itu informasi yang bernilai strategis perlu dilakukan pengamanan khusus dan menyadari segala potensi kerawanan dalam transaksi sistem informasi, keamanan perangkat jaringan komunikasi dan data serta sarana komunikasi lainnya. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran terhadap keamanan informasi di lingkungan pemerintah Kabupaten Tegal.


Acara  ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tegal yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Drs Eko Jati Suntoro, M.Si , dalam kesempatan ini menyampaikan sambutan Bupati Tegal bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal menyambut baik terselenggaranya sosialisasi ini. Oleh karena itu, selain dapat meningkatkan kesadaran tentang keamanan informasi, kami berharap akan terjalin komunikasi yang baik antara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan Pemkab Tegal. Dalam pembukaannya mengatakan kemajuaan TIK yang pesat memberikan banyak dampak positif, dan dampak negatif. Untuk itu perlu memilah-milah informasi yang kita dapatkan, dan perlu melakukan pengamanan informasi, sebab pengamanan informasi menjadi kebutuhan yang sangat vital khususnya di lingkungan pemerintah Kabupaten Tegal.


Narasumber dari BSSN Luhut Parulian Sinambela, S.S.T.TP menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi yang terintegrasi melalui jaringan dan komunikasi data menyebabkan banyak data dan informasi terdistribusi, kondisi inilah  yang menjadi rentan terhadap akses bagi pihak yang tidak memiliki otoritas. Untuk itu perlu suatu mekanisme dalam mengamankan informasi, baik yang disimpan maupun yang ditranmisikan dalam berbagai aplikasi seperti sistem komputer, database, jaringan komputer data, sistem telekomunikasi. Semua itu membutuhkan pengamanan agar tidak bocor keluar segala bentuk yang bersifat rahasia.


Luhut, yang merupakan Sandiman Pertama pada Subdit Layanan Keamanan Informasi, Deputi bidang Proteksi mempraktekkan rawannya sarana komunikasi saat ini yang dianggap murah, cepat dan aman yaitu Whatsapp. Dalam kesempatan itu ada Volunter dari Dinas Kominfo Eko Waluyo, SH gadgetnya menjadi contoh, dalam hitungan detik, semua data whatsapp sudah bisa tercopy di smartphone milik narasumber. Selain itu juga dipraktekkan menyadap semua isi yang ada di smartphone dengan Mobile tracker yang dipasang di HP target, sekalipun HP itu jadul yang notabene antisadap juga tidak menjamin keamanan. Untuk itu Luhut berpesan bahwa kita semua wajib peduli dengan keamanan informasi ini, banyak sekali teknologi baru seperti social engineering, salah satunya Phising.


Yang perlu diperhatikan adalah alamat situsnya, hal ini yang perlu menjadi perhatian. Karena domain di internet tidak boleh sama, maka mulai sekarang teliti sebelum mengklik sesuatu yang ada di Internet. Itulah fungsi Keamaman Informasi yang diharapkan dari acara ini, tambah Luhut. Untuk itu perlu hati-hati, dan waspada terhadap ancaman teknologi saat ini, tidak mudah memberikan password kepada situs/link yang tidak dikenal, Pesan Narasumber mengakhiri paparannya. (PbS)