Oleh AD, 07 December 2020
Sumber:
tegalkab.go.id
Semarang – Inovasi Pemkab Tegal dalam menumbuhkan kewirausahaan pemuda pemula berhasil masuk ke jajaran 20 besar finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jawa Tengah Tahun 2020. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Kabupaten Tegal Bambang Kusnandar Aribawa memaparkan inovasinya yang berjudul Tegal Golet Bos Muda” di Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Selasa (01/12/2020) kemarin.
Menurut Aribawa, penumbuhan wirausaha pemuda ini merupakan bagian dari program unggulan kedua dari sembilan program unggulan Bupati Tegal yang tertuang ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Tegal 2019-2024. Bahkan, komitmen tersebut diperkuat dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Tegal Nomor 6 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Penumbuhan dan Pengembangan Kewirausahaan di Kabupaten Tegal.
Ditanya dewan juri soal alasan pelaksanaan program kepemudaan ini ada di Bappeda dan Litbang, Aribawa menjelaskan bila pelaksanaan program ini merupakan proto-type, sehingga masih perlu disusun formulasi kebijakan dan aturan pendampingan dan mentoring yang paling tepat dan efisien.
“Selama dua tahun pelaksanaannya, kami terus melakukan evaluasi sebagai input untuk menyempurnakan SOP (standar operasional prosedur), mengingat program ini juga tengah menjadi percontohan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dalam menyusun strategi nasional yang dalam waktu dekat akan dirilis,” ungkapnya.
Soal implementasinya yang dikemas dengan pola kompetisi ini lebih dimaksudkan untuk menjaring minat serius anak-anak muda yang memiliki gagasan bisnis menarik, unik dan berpeluang besar untuk dijalankan.
Saat ditanya soal teknik pendampingan kepada peserta terpilih, Aribawa pun memaparkan jika melalui program tersebut, pihaknya akan terus memantau perkembangan proses bisnisnya. Selain sebagai role model, teorinya, mereka yang didampingi oleh mentor mulai dari penguatan motivasi usaha, chanelling ke dinas terkait hingga akses permodalan dan pengembangan jaringan bisnis, maka proses “naik kelas”-nya akan lebih cepat dan lebih berkualitas.
Ditemui seusai acara, Aribawa mengungkapkan bila dirinya sangat bersyukur bisa masuk ke dalam 20 besar finalis KIPP tingkat Jawa Tengah. Ia pun mengaku masih terus berproses dengan memanfaatkan momentum evaluasi dari penilaian dewan juri tersebut untuk perbaikan ke depannya. “Kami sangat bersyukur karena banyak masukan dari dewan juri sehingga kewirausahaan pemuda ini ke depan bisa lebih baik lagi,” ujarnya.
Ditanya tentang harapan dari keikutsertaannya di ajang kompetisi ini, Aribawa mengatakan, jika dirinya bersama tim berharap bisa masuk 10 besar Jawa Tengah. Menurutnya, itu akan menjadi kebanggan tersendiri disamping juga mencapai target yang diharapkan. Akan tetapi, apabila belum berhasil, lanjut Aribawa, pihaknya akan menjadikan pengalaman ini sebagai evaluasi untuk memacu kinerja tim agar bekerja lebih baik lagi. (AD)