Bojong - Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta Pemerintah Pusat dan Daerah melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa. Menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai permasalahan masyarakat.
"Inilah bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan," papar Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie saat membuka acara TMMD Tahap I (Reguler 104 dan Sengkuyung I) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019, di Desa Kalijambu, Kecamatan Bojong, Selasa (26/2).
Sejalan dengan tema TMMD "Tingkatkan
Kebersamaan Umat Serta Semangat Gotong Royong Dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara Guna Mewujudkan Ketahanan Nasional", apabila dikaitkan
dengan kondisi kebangsaan saat ini, menurut Ardhie sangatlah tepat.
Sejarah telah mengajarkan bahwa semangat
kebersamaan, kegotongroyongan serta persatuan dan kesatuan merupakan
senjata ampuh bangsa Indonesia dalam menghadapi segala permasalahan dan
tantangan.
"Ini harus kita senantiasa kita rawat dan jaga bersama. Jangan sampai kapital sosial berharga ini luntur dan sirna tergerus oleh berbagai perbedaan yang ada. Karena sebenarnya berbeda itu biasa dan memang kodrat Sang Pencipta. Berbeda itu indah," katanya.
Melalui TMMD ini, Ardhie berharap dapat
menggelorakan semangat kolektivitas serta persatuan dan kesatuan elemen
masyarakat yang ada. Dengan program TMMD ini, juga harus diarahkan untuk
mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, meningkatnya kesehatan
lingkungan dan memantapkan kerukunan antar umat beragama.
Yang tidak kalah penting adalah terus merawat , mendorong dan mendampingi masyarakat desa agar berkreasi serta berinovasi untuk menggali dan mengoptimalkan potensi desa. Supaya lahir startup wirausaha sehingga masyarakat desa semakin sejahtera.
Tak lupa, Ardhie menitip pesan untuk
menyisipkan program-program yang menggugah wawasan kebangsaan dan
nilai-nilai nasionalisme. Mengingat berkembangnya hoax, bully serta
ujaran kebencian yang muncul dan berpotensi memecah belah bangsa.
Danramil 20/Bojong, M. Saroi, melaporkan
TMMD berlangsung selama 17 hari melibatkan 110 orang yang terdiri dari
unsur TNI 40 orang, teknisi PU 5 orang, Linmas 10 orang, Korpri 5 orang
serta masyarakat sekitar 50 orang.
"Selain pembuatan talud, makadam jalan dan pengurugan tanah juga akan diadakan penyuluhan bela negara, penyuluhan kenakalan remaja dan narkoba, penyuluhan KB serta pemberdayaan masyarakat," terang Saroi.
Pembukaan TMMD berjalan lancar, nampak hadir, Dandim 0712/ Tegal, Dan Lanal Tegal, Kapolres Tegal dan sejumlah Forkopimda Kab. Tegal. [Oka]