Gandeng Distributor, Koperasi Retail Siap Bersaing di Pasar Grosir


Oleh OI, 20 March 2021
Sumber: tegalkab.go.id
Slawi – Transformasi ekonomi terus dilakukan Pemerintah guna mencegah stagnasi perkoperasian nasional yang semakin tidak populer, terlebih di kalangan milenial. Koperasi dinilai semakin jauh dari slogannya “soko guru” perekonomian nasional karena kontribusinya pada pendapatan domestik bruto (PDB) relatif kecil, hanya 5,54 persen.

Sejalan dengan upaya itu, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (DisdagkopUKM) Kabupaten Tegal menggelar pelatihan peningkatan dan pengembangan jaringan usaha retail koperasi di Gedung Pertemuan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, Kamis (18/03/2021) pagi. Pelatihan selama dua hari tersebut diikuti oleh sedikitnya 40 orang peserta dari perwakilan koperasi yang memiliki unit usaha penjualan barang retail.

Dari sini, diharapkan, koperasi mampu membangun jaringan bisnis dengan dunia usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala DisdagkopUKM Kabupaten Tegal Supriyanti saat membuka acara pelatihan yang melibatkan tiga orang pemateri, yaitu Wakil Kepala Bulog Kanwil Karesidenan Pekalongan Andrika F. Yunanto, CEO PT AHA Antoni yang merupakan anak Perusahaan SGT Group dan tenaga ahli teknologi informasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal.

Suspriyanti berharap, koperasi retail di Kabupaten Tegal bisa menjadi mitra bisnis distributor barang kebutuhan pokok seperti Perum Bulog. Dengan ini, mata rantai pasok barang bisa dipangkas sehingga koperasi bisa menjualnya kembali ke anggota maupun konsumen dengan harga murah. Strategi pemasaran dan penjualannya pun bisa dilakukan secara daring, menyesuaikan perilaku belanja konsumen saat ini yang butuh cepat, mudah dalam transaksi pembayaran dan pengirimannya.

Menurut Suspriyanti, dengan terjun ke dunia ekonomi digital, selain akan membuka lapangan kerja baru pada unit usaha retailnya juga akan memotivasi pengurus koperasi dalam meningkatkan value usaha dan inovasi model bisnisnya.

“Dengan bertemunya distributor, tenaga ahli pemasaran digital dan peserta dari koperasi pada sesi pelatihan kali ini maka harapan terjadinya transformasi di sektor usaha retail koperasi semakin menguat. Muaranya adalah kesejahteraan anggota koperasi dari pembagian hasil usaha yang terus meningkat,” kata Suspriyanti.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Koperasi DisdagkopUKM Kabupaten Tegal Erlin Trisnawati mengungkapkan jumlah koperasi yang terdaftar sekitar 439 dan 33 persen diantaranya atau 147 koperasi memiliki usaha retail. Rinciannya, 26 koperasi bergerak khusus di bidang retail dan selebihnya 121 koperasi memiliki unit usaha simpan pinjam dan retail. Menurutnya, ini adalah jaringan potensial bagi para distributor, termasuk Perum Bulog dalam membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok di pasaran.