Slawi- Kabar gembira bagi warga
masyarakat Kabupaten Tegal , bagi warga masyarakat
yang belum tercaver di DTKS tahap I sebagai Keluarga Penerima manfaat bansos bisa merasa lega saat ini, pemkab tegal telah
melakukan upaya Update data sasaran
penerima manfaat . Upaya ini dilakukan guna memastikan warga masyarakat Kabupaten
Tegal yang terdampak pandemi Corona bersih
dari masalah Tumpang tindih data dan dapat tepat sasaran baik yang berumber dari APBN,
APBD I, ABPD II maupun yang bersumber dari Dana Desa. Hal ini disampaikan oleh
Kepala Dinas Sosial Dra Nurhayati MM
dalam Acara Konperensi Pers Kamis 4 Juni 2020 di Posko Gugus Tugas Jln dr.
Soetomo nomOr 1 Slawi .
Sambung Kepala Dinas Sosial Dra Nurhayati MM Dinas Sosial telah menfasilitasi Pengolahan
DTKS yang dilakukan desa. Pengolahan DTKS dialkukan melalui Aplikasi Sistem
Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation ( SISK-NG ) dan di
Dinsos memiliki Tim Data sebagai pengelola usulan data yang diusulkan oleh
operator desa yang ada ditiap tiap desa
dan Kelurahan. Pengolahan data dilakukan secara berjenjang sesuai regulasi yang
ada , dan DTKS ini digunakan untuk Basis data semua penanganan kemiskinan baik
bansos dampak Covid 19 maupun program program lain. Oleh karena Dinsos telah
berupaya melakukan pendampingan pada Operator desa dalam pengolahan data agar
Bansos penyaluranya bisa tepat sasaran,
tepat waktu dan bersih dari tumpeng tindih data.. Harapanya Pemerintah desa
secara berkesinambungan mengupdate DTKS secara rutin agar warga yang kriteria
layak tpi belum dapat bansos untuk diusulkan supaya dapat dan warga yang sudah
tidak layak tpi terdata diusulkan untuk diganti atau dihapus. Mekanisme seperti
ini agar dilakukan oleh Operator desa secara rutin melalui Aplikasi SISK-NG
agar program Bansos tepat sasaran.
Konferensi Pers di hadiri oleh Bupati Tegal Umi Azizah , Wakil Bupati Tegal
Sabililah Ardie, Plt Kepala Dispermades Prasetiawan SH M.Hum, Kepala Dinas
Kominfo Dessy Arifianto S.Sos MT Serta Awak media Baik Media Masa maupun
Online. Bupati hadir sebagai narasumber dalam acara tersebut yang bertemakan Data
Terpadu Kesejahteraan Sosial yang digunakan sebagai Basis data penyaluran
Bansos DampakCovid 19.
Program Jaring Pengaman Sosial
dilakukan dalam upaya menjamin Ketahanan pangan masyarakat yang
terdampak Wabah pandemi Covid 19. Melalui DTKS sebagai Basis data Penyaluran
Bansos. bagi pedagang kecil yang tidak
dapat berjualan, pekerja informal, Perantau/pemudik, buruh/karyawan yang kena
PHK, masyarakat rentan miskin dan miskin agar tercaver jangan sampai terjadi masalah
Tumpang tindah data dan jangan sampai salah sasaran dalam penyaluran bantuan
sosial.
Menurut Umi Berdasarkan Laporan dari dinas sosial hanya ada 44 desa yang
aktif meng Update data Bansos atau 15%
dari jumlah desa yang ada diwilayah Kabupaten Tegal. Oleh karena data dibangun
dari tingkat desa, Operator desa sebagai pengolah data agar selalu aktif
mengupdate DTKS yang akan diverifikasi setiap tiga bulan sekali .Tegas Bupati
Plt Kepala Dispermades Prasetyawan SH, M.Hum menjelaskan, program BLT DD untuk pelaksanaan
Tahap I dari 281 desa dengan jumlah 56.8015
KPM Anggaran yang tersalurkan 34 Milyard lebih. Pelaksanaanya ada yang tunai
ada yang non tunai. Itu dikarenakan ketentuan awal dari Permendes nomer 6 tahun
2019 itu hanya boleh dialkukan dengan Non Tunai.. Kemudian ada Perkembangan dari
Kemendes melaui surat Instruksi dibolehkan dengan tunai.. Ada 9 desa yang melakukan penyaluran BLT DD dengan
Non tunai bekerjasama dengan lembaga Perbankan, selebihnya semua desa
penyaluran dengan cara tunai. . secara umum penyaluran BLT DD baik secara tunai
maupun non tunai telah berjalan lancar dan tertib dengan tetap menerapkan protocol kesehatan.. ( Diskomifokab.
Tegal/Ew )