Slawi – Bupati Tegal Umi
Azizah dan didampingi
para Kepala OPD mengunjungi Desa Sumbaga, Kecamatan
Bumijawa, untuk berdialog interaktif langsung dengan warga bertajuk “Diseminasi
Informasi Kepada Masyarakat Desa” bertempat di depan SD Negeri Sumbaga 01 pada,
Rabu (14/6/2023) siang.
Ini merupakan tilik
desa kedua di tahun 2023 ini. Seminggu yang lalu, pada Rabu 7 Juni Bupati Tegal juga
mengadakan tilik desa di Prupuk Utara kec Margasari. Tahun ini di rencanakan
Bupati Tegal akan tilik desa di seluruh wilayah kecamatan secata berurutan
sampai nanti bulan Nopember.
Sebelum dialog
interaktif, pada pagi harinya sejumlah dinas, instansi dan lembaga membuka layanan masyarakat seperti pelayanan keselamatan KB dan cek
kesehatan, pelayanan donor darah, pembuatan KTP, KK dan surat pindah,
pembayaran PBB, pembayaran pajak kendaraan bermotor, pembuatan kartu BPJS dan
perpanjangan SIM A dan C.
Ratusan masyarakat hadir memenuhi tempat dialog, mulai
dari anak kecil hingga orang tua. Masyarakat yang hadir tidak hanya berasal
dari desa Sumbaga saja, melainkan juga desa lain disekitarnya yang masih dalam
cakupan wilayah Kecamatan Bumijawa. Guna menyambut kedatangan Bupati dan OPD,
dihadirkan penampilan terbaik dari lomba kesenian khas daerah Bumijawa yang
diadakan sehari sebelumnya. Penampilan tersebut antara lain Tari Kuntulan dari
desa Bumijawa, Tari Lodong dari desa Cempaka, dan Terbang Kencer Biolanan dari
Desa Sumbaga.
Kepala Desa Sumbaga Aminudin, mengucapkan selamat datang
kepada Bupati dan OPD yang berkunjung di desanya. Dalam kesempatan tersebut,
Aminudin menceritakan kendala di Desa Sumbaga terutama adalah terkait perbaikan
dan pelebaran jalan.
“Hingga saat ini masih ada dua orang yang tidak mau
melepaskan tanahnya. Sedangkan jalan tersebut adalah akses utama dari berbagai
desa. Dengan terhambatnya pembangunan jalan itu, kendaraan besar seperti truk
melewati jalan-jalan desa. Hal itu membuat jalanan desa menjadi rusak,” ungkap
Aminudin.
Sebelum dialog interaktif, Bupati Tegal Umi Azizah
memaparkan beberapa program dan himbauan yang saat ini tengah digencarkan oleh
Pemerintah Kabupaten Tegal. Hal tersebut terkait era digitalisasi, Umi
menghimbau agar orang tua mengawasi anak agar tidak masuk ke sesuatu yang tidak
baik dan mengarahkan anak pada kegiatan positif seperti hobi olahraga dan seni.
Selain itu, Umi juga memberikan informasi kepada warga
bahwa sekarang dapat mendaftar kerja melalui online, sehingga tidak memerlukan
calo. Pemetaan pendidikan dan kesehatan di Bumijawa, penanggulangan stunting
serta himbauan agar kepala desa dapat mengalokasikan anggaran untuk membuat
program agar generasi muda dapat mencintai pertanian mengingat Bumijawa
merupakan sumber penghasilan pertanian di Kabupaten Tegal.
“Kecamatan Bumijawa ini termasuk rawan bencana. Sehingga
perlu saya matur kepada panjenengan semua supaya bisa bersama-sama menjaga.
Caranya dengan menanam tanah dengan tanaman keras. Hal tersebut guna mencegah
longsor. Disisi lain, airnya Kabupten Tegal bergantung pada Bumijawa,
sehingga agar kebutuhan seluruh masyarakat terpenuhi, kita harus bersama-sama
merawat lahan,” jelas Umi.
Dialog interaktif di moderatori oleh Bang Fathur dan
dibuka sesi dialog yang diisi oleh tujuh masyarakat yang ingin memiliki keluhan
dan ingin berbicara langsung kepada Bupati dan OPD.
Salah seorang petani desa Sumbaga Nurcholis, menyampaikan
alasan sulitnya mengajak generasi muda untuk mencintai pertanian karena alat
yang digunakan masih tradisional.
“Agar anak muda ini semangat dengan pertanian,
tekonologinya mohon bisa dibenahi. Salah satunya ini bedengan, kalau bedengan
manual ini mencari tenaga kerjanya agak sulit. Tapi kalau pakai kultivator,
selain pekerjaan lebih cepat, juga akan lebih mudah untuk mengajak tenaga kerja
baru,” tutur Nurcholis.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ahmad Sukoco menambahkan, bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Tegal selalu terbuka untuk berbagai usulan dari masyarakat, terutama usulan yang mengarah kepada modernisasi dan pengembangan. Hal ini tentunya memerlukan proses sesuai sistem.
“Terkait bantuan seperti itu dapat disampaikan ke Balai
Penyuluh Pertanian, di Bumijawa sudah ada. Teknisnya, panjenengan harus ikut
tergabung dalam kelompok tani kemudian nantinya dari kelompok tersebut dapat
mengajukan usulan permintaan modernisasi alat,” tandas Ahmad.