Bupati Umi Azizah Tilik Desa Sumbaga Kecamatan Bumijawa


Oleh ip, 15 June 2023
Sumber: tegalkab.go.id

Slawi Bupati Tegal Umi Azizah dan didampingi para Kepala OPD mengunjungi Desa Sumbaga, Kecamatan Bumijawa, untuk berdialog interaktif langsung dengan warga bertajuk “Diseminasi Informasi Kepada Masyarakat Desa” bertempat di depan SD Negeri Sumbaga 01 pada, Rabu (14/6/2023) siang.

 

Ini merupakan tilik desa kedua di tahun 2023 ini. Seminggu yang lalu,   pada Rabu 7 Juni Bupati Tegal juga mengadakan tilik desa di Prupuk Utara kec Margasari. Tahun ini di rencanakan Bupati Tegal akan tilik desa di seluruh wilayah kecamatan secata berurutan sampai nanti bulan Nopember.

 

Sebelum dialog interaktif, pada pagi harinya sejumlah dinas, instansi dan lembaga membuka layanan masyarakat seperti pelayanan keselamatan KB dan cek kesehatan, pelayanan donor darah, pembuatan KTP, KK dan surat pindah, pembayaran PBB, pembayaran pajak kendaraan bermotor, pembuatan kartu BPJS dan perpanjangan SIM A dan C.

 

Ratusan masyarakat hadir memenuhi tempat dialog, mulai dari anak kecil hingga orang tua. Masyarakat yang hadir tidak hanya berasal dari desa Sumbaga saja, melainkan juga desa lain disekitarnya yang masih dalam cakupan wilayah Kecamatan Bumijawa. Guna menyambut kedatangan Bupati dan OPD, dihadirkan penampilan terbaik dari lomba kesenian khas daerah Bumijawa yang diadakan sehari sebelumnya. Penampilan tersebut antara lain Tari Kuntulan dari desa Bumijawa, Tari Lodong dari desa Cempaka, dan Terbang Kencer Biolanan dari Desa Sumbaga.

 

Kepala Desa Sumbaga Aminudin, mengucapkan selamat datang kepada Bupati dan OPD yang berkunjung di desanya. Dalam kesempatan tersebut, Aminudin menceritakan kendala di Desa Sumbaga terutama adalah terkait perbaikan dan pelebaran jalan.

 

“Hingga saat ini masih ada dua orang yang tidak mau melepaskan tanahnya. Sedangkan jalan tersebut adalah akses utama dari berbagai desa. Dengan terhambatnya pembangunan jalan itu, kendaraan besar seperti truk melewati jalan-jalan desa. Hal itu membuat jalanan desa menjadi rusak,” ungkap Aminudin.

 

Sebelum dialog interaktif, Bupati Tegal Umi Azizah memaparkan beberapa program dan himbauan yang saat ini tengah digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Hal tersebut terkait era digitalisasi, Umi menghimbau agar orang tua mengawasi anak agar tidak masuk ke sesuatu yang tidak baik dan mengarahkan anak pada kegiatan positif seperti hobi olahraga dan seni.

 

Selain itu, Umi juga memberikan informasi kepada warga bahwa sekarang dapat mendaftar kerja melalui online, sehingga tidak memerlukan calo. Pemetaan pendidikan dan kesehatan di Bumijawa, penanggulangan stunting serta himbauan agar kepala desa dapat mengalokasikan anggaran untuk membuat program agar generasi muda dapat mencintai pertanian mengingat Bumijawa merupakan sumber penghasilan pertanian di Kabupaten Tegal.

 

“Kecamatan Bumijawa ini termasuk rawan bencana. Sehingga perlu saya matur kepada panjenengan semua supaya bisa bersama-sama menjaga. Caranya dengan menanam tanah dengan tanaman keras. Hal tersebut guna mencegah longsor. Disisi lain, airnya Kabupten Tegal bergantung pada  Bumijawa, sehingga agar kebutuhan seluruh masyarakat terpenuhi, kita harus bersama-sama merawat lahan,” jelas Umi.

 

Dialog interaktif di moderatori oleh Bang Fathur dan dibuka sesi dialog yang diisi oleh tujuh masyarakat yang ingin memiliki keluhan dan ingin berbicara langsung kepada Bupati dan OPD. 

 

Salah seorang petani desa Sumbaga Nurcholis, menyampaikan alasan sulitnya mengajak generasi muda untuk mencintai pertanian karena alat yang digunakan masih tradisional.

 

“Agar anak muda ini semangat dengan pertanian, tekonologinya mohon bisa dibenahi. Salah satunya ini bedengan, kalau bedengan manual ini mencari tenaga kerjanya agak sulit. Tapi kalau pakai kultivator, selain pekerjaan lebih cepat, juga akan lebih mudah untuk mengajak tenaga kerja baru,” tutur Nurcholis.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ahmad Sukoco menambahkan, bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Tegal selalu terbuka untuk berbagai usulan dari masyarakat, terutama usulan yang mengarah kepada modernisasi dan pengembangan. Hal ini tentunya memerlukan proses sesuai sistem.

“Terkait bantuan seperti itu dapat disampaikan ke Balai Penyuluh Pertanian, di Bumijawa sudah ada. Teknisnya, panjenengan harus ikut tergabung dalam kelompok tani kemudian nantinya dari kelompok tersebut dapat mengajukan usulan permintaan modernisasi alat,” tandas Ahmad.