Oleh OI, 02 March 2020
Sumber:
tegalkab.go.id
Slawi - Bupati Tegal Umi Azizah menghimbau seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) supaya berkomitmen untuk meningkatkan capaian kinerja. Hal tersebut disampaikan Umi saat acara Rakor Ekspose Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kabupaten Tegal Tahun 2019 di Ruang Rapat Bappeda dan Litbang pada Rabu (26/2) pagi.
Meskipun secara garis besar capaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kabupaten Tegal Tahun 2019 mendapat predikat sangat tinggi atau 92,31 persen. "Jika ada indikator yang masih rendah, belum mencapai target. Ini saatnya kita ekspose, kita bedah apa yang menjadi kekurangan. Apakah di inputnya, di pilihan jenis dan rincian kegiatannya, dukungan SDM aparaturnya atau perubahan faktor lingkungan eksternal yang tidak diduga sebelumnya," kata Umi.
Dari presentasi ketercapaian sebesar 92,31 persen terdapat 37 indikator yang belum terealisasi dari 482 outcome program indikator yang tersedia. Artinya hanya 444 indikator yang capaian kinerjanya tercapai.
Umi juga menyampaikan, para Kepala OPD tidak lengah dan cepat puas. Maka dari itu, Umi meminta untuk terus meningkatkan indikator yang ada supaya masuk kategori sangat tinggi. Capaian indikator program ini, menurut Umi juga menjadi konversi dari berbagai output kegiatan yang dihimpun dari data kuantitatif atau data kualitatif yang dikuantitatifkan. Sehingga dalam prosesnya, sedikit banyak terdapat distorsi yang berupa penambahan ataupun pengurangan.
"Sebab itu bapak dan ibu harus hati-hati betul, harus cermat saat memasukkan data. Bisa jadi ada meragukan keabsahan data capaian kita yang sudah baik diatas kertas karena instrumen yang digunakan adalah rasa. Bisa jadi karena mengalami sendiri, mengamati perkembangan di media. Termasuk media sosial atau berangkat dari keluhan, dari penuturan warga maupun konstituennya," pungkasnya.
Pada kesempatan baik ini, Umi juga menitip pesan kepada seluruh Kepala OPD maupun Camat yang hadir untuk dapat menjadi pengamat dan pengawas pada perkembangan situasi di lapangan di masing-masing instansi. "Bisa memonitoring permasalahan strategis atau yang sedang menjadi trending di media sosial maupun di berita online bahkan di koran. Jadi tidak hanya lewat aplikasi lapor bupati saja, panjenengan juga bisa berkoordinasi lewat PIC yang ada," tuturnya.
Dengan ini Umi berharap dapat merubah pola kerja baru di lingkungan pemerintahan yang tidak terbatas pada siklus menyerap anggaran, mencetak output dan menghasilkan outcome tapi juga harus diperkuat dengan pengawasan, fungsi monitoring yang berkualitas untuk melihat insight, menggali lebih dalam impactnya di publik. "Semoga kita semakin peka, semakin cermat dalam merancang dan memformulasikan rincian kegiatan yang berdampak penting pada pencapaian target," harapnya.
Sejalan dengan itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono mengungkapkan dari beberapa indikator yang belum tercapai terdapat indikator yang paling rendah yaitu misi satu yang hanya mendapat 62,50 persen.
Untuk itu, Joko siap mengawal indikator dari sembilan program unggulan yang ada. "Saya berharap pada OPD nantinya ketika ada anggaran yang masuk, untuk meningkatkan sembilan program unggulan jangan digeser dan harus dipertahankan. Mengingat sembilan program ini adalah mendukung visi dan misi Bupati," terang Joko. (OI)