Slawi, Bupati Tegal Dra. Hj Umi Azizah Sabtu 30 Nopember 2019 meresmikan distinasi baru wisata desa “Sawah Batu” Bukateja Kecamatan Balapulang. Puncak Peresmian di tandai dengan penampilan teater tradisional kontemporer “Overa Van Bukateja” di sutradari oleh Jimmy HC seniman dari Tonjong Brebes dan dalang Ki Carito dari Karanganyar Kedungbanteng Kab Tegal.
Diisi dengan berbagai kesenian antara lain: seni tari , hadroh , musik Amuba dan pembacaa ayat-ayat suci Al Quran serta overa. Atas Penampilan Opera Van Bukateja tersebut, Bupati sangat puas dan terharu apalagi para pemainnya 90 % warga Bukateja .
Dalam sambutanya Bupati Umi Azizah berpesan agar kehadiran wisata desa tidak hanya akan meningatkan kesejahteraan warga masyaraKat Bukateja tetapi juga meningkatkan semangat gotong-royong untuk membangun desa . Terwujudnya destinasi baru merupakan wujud kebersamaan, sinergi dan kolaborasi seluruh komponen masyarakat Mulai dari anak anak, pemuda , dewasa, para petani dan warga lainnya. Tentunya seluruh lembaga desa yang ada baik Pemerintah Desa, BPD maupun Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bukateja
Kepada seluruh komponen masyarakat, Bupati minta untuk merawat kebersihan, keindahan dan keramahtamahan agar Desa Bukateja terus dikunjungi , ramai dikunjungi dan layak untuk dikunjungi. Masyarakat Bukateja harus menjadi tuan rumah yang baik dan menjadi masyarakat yang terbuka. Kritik, saran dan masukan harus diterima dengan baik . Tidak kalah pentingnya inovasi dan kreatifitas harus terus ditumbuhkan .
Desa Bukateja merupakan salah satu dari 20 desa di Kecamatan Balapulang. Di Desa ini terdapat area pesawahan yang terbentang luas sekitar 80 hektar lebih . Desa Bukateja juga merupakan salah satu ujung terjauh sebaran batuan geologi dari aktifitas Gunung Slamet. Maka di bebarapa tempat , baik area pemukiman warga dan area pesawahan banyak bebatuan sisa sisa proses Vulkanik Gunung Slamet .
Area pesawahan dengan pematang dari tanah dan banyak bebatuan menjadi ciri khas sawah di Bukateja dan beberapa sawah di sekitarnya. Karena ituah lahir gagasan mem-branding desa dengan sebutan “Sawah batu”. Sebagai identitas yang menggambarkan karakteristik alam yang specifik di Bukateja .
Kepala Desa Bukateja Supendi SH, menjelaskan, wisata desa ini di rancang sejak Maret 2019 oleh Pemerintah Desa dengan didukung oleh lembaga-lembaga desa dan masyarakat serta bekerja sama dengan HIDORA (HIDUPLAH INDONESIA RAYA). Sebuah lembaga yang intens dalam pengembangan berbagai program pemberdayaan masyarakat melalui wisata desa berbasis pelestaran budaya dan konservasi alam serta lingkungan.
Daya tarik wisata desa ini adalah saat menjelang terbenam matahari merupakan “prime time” menikmati pemandangan sawah batu. Disediakan bangunan-bangunan berbahan bambu ; ada hall, gazebo dan jembatan bambu antar gazebo. Para pedagang juga telah menyiapkan aneka kuliner desa dan kuliner lokal Tegal . Disajikan dengan kemasan tradisonal menggunakan daun, lidi, piring lidi, takir dan sejenisnya tanpa plastik atau zero plastik waste (tanpa sampah plastik). [Koes]