Kab. Semarang - Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo mengatakan ada empat topik utama dalam Musyawarah Kerja
Nasional (Muskernas) IV Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia
(Persada.id). Empat hal itu terkait organisasi, kelembagaan, sumberdaya
manusia(SDM), dan pengembangan inovasi siaran. Di luar itu Ganjar juga
menegaskan bagaimana komitmen pemerintah daerah untuk pengembangan LPPL di
setiap daerah.
"Diharapkan musyawarah ini betul-betul bisa merumuskan apa-apa yang menjadi kehendak bersama. Saya berharap dari klaster persoalan yang ada itu nantinya keluar solusi yang mungkin akan dikerjakan dalam satu semester ke depan," kata Ganjar saat membuka Muskernas IV Persada.id di Hotel Griya Persada, Bandungan, Kabupaten Semarang, Selasa (18/10/2022).
Ganjar menjelaskan persoalan
organisasi itu meliputi keanggotaan dan pendanaan. Persoalan kelembagaan lebih
pada perizinan yang rumit. Sementara persoalan SDM adalah bagaimana memberikan
pelatihan-pelatihan kepada anggota agar kemampuannya meningkat. Terakhir
mengenai pengembangan inovasi siaran lebih pada cara beradaptasi dalam
memberikan informasi kepada masyarakat.
"Saya sih berharap ada
champion-champion dari LPPL di masing-masing kabupaten/kota yang bisa ditiru.
Ini lembaganya bagus, jadi ini patokannya. Ini manajerialnya bagus, ini
pengembangan SDM bagus. Kalau itu semua sudah maka kita akan dorong untuk yang
lain meniru. Dalam waktu enam bulan bisa selesai. Nanti kita undang kawan-kawan
yang punya kapasitas untuk mendampingi," kata Ganjar yang juga Ketua Umum
Persada.id.
Nah anak-anak sekarang mendengarkan radionya sudah digital lho ya, sudah multi platform. Radio setelah penyiaran sebenarnya pemberitaan bisa di-extend melalui medsos. Baik juga setiap LPPL memiliki medsos sehingga selesai siaran informasi bisa diberikan melalui penggalan-penggalan dan masyarakat bisa mendapatkan informasi dari manapun. Harus kekinian. Ruang interaksi dengan anak-anak muda harus diberikan," jelasnya.
Terkait multi platform itu,
menurut Ganjar sudah banyak contohnya. Radio lokal tinggal mereplikasi apa yang
sudah ada itu. Bukan tidak mungkin jika perlu Persada.id membuatkan platform
khusus.
"Saya akan dukung dan bantu
untuk pengembangan multi platform ini. TV penting, radio penting, sekarang yang
multi platform bagaimana, katakan medsos ya, anak-anak sekarang misal malas
mendengarkan radio tapi bisa mendengarkan melalui gawai ini, nah kita siarkan
link-nya. Orang akan melihat terus maka pemberian informasi publiknya bisa jauh
dan panjang, kemudian semua bisa mengakses," tegasnya.
Selain itu, untuk dapat perbaikan
empat poin penting itu juga membutuhkan komitmen dari masing-masing pemerintah
daerah. Dukungan pemerintah ini dapat berupa pelatihan manajerial dan dukungan
anggaran jika radio atau televisi lokal itu dimiliki oleh pemerintah daerah.
Selain itu dukungan SDM dari pemerintah daerah juga diperlukan agar organisasi
berjalan dengan baik.
"Kalau semuanya sudah maka
terakhir konten apa yang diberikan. Kontennya banyak yang sifatnya, maaf, kalau
publik melihat radio televisi pemerintah kayak gitu aja. Maka ini perlu
istilahnya lebih nge-pop, lebih bisa diterima khalayak ramai dan generasi
kekinian. Idenya dari kawan-kawan di musyawarah ini ya radionya musti kekinian.
Komitmen inilah yang coba kita bicarakan hari ini. Rekomendasinya nanti bisa
kita berikan, mana yang harus ke kementerian, mana yang harus ke kepala daerah,
maka saya bilang ini DPRD perlu juga diajak agar mereka mengerti karena
kepentingan untuk menyiarkan ini penting," ungkapnya. (Diskominfo
Kab.Tegal)